Kamis, 09 April 2015

softkill rangkuman penalaran


PENALARAN
Definisi penalaran

Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang menggunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya kepada orang lain.

A.penalaran induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus

B.penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah proses penalaran    untuk  menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang  bersifat umum.

·        Proposisi adalah suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menjuju kepada suatu kesimpulan.
·        Proposisi dapat dibatasi sebagai pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.


Inferensi dan implikasi

A.inferensi (infere):menarik kesimpulan.
·        Proses untuk menghasilkan informasi dari fakta  yang diketahui.



B.implikasi (implicare):melibat/merangkum
·        Rangkuman sesuatu yang dianggap ada karena sudah dirangkum dalam  kta /evidensi itu sendiri.
Evidensi
·        Semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu
·        Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. 

cara menguji data
·        Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.
·        Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian data:
1. Observasi
à mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut 
2. Kesaksian
3. Autoritas

SILOGISME DAN ENTIMEN
Definisi silogisme

         Bentuk Penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.
         Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan.

Jenis silogisme

         Silogisme kategorial
         Silogisme hipotesis
         Silogisme alternatif

Silogisme kategorial (golongan)
         Silogisme kategorial adalah salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.
         Rumus:
PU: Semua A=B
            PK: Semua C=A
            S  : Semua C=B
           
Silogisme negatif
         Ciri silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau tidak
         Contoh:

PU: Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah
                        PK: Asep Bukan Siswa yang baik
                        S  : Asep tidak mengerjakan pekerjaan rumah
Silogisme hipotesis
         Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris
         Contoh:
                        PU: Jika hari ini tidak hujan, saya datang ke                   rumahmu
                        PK: Hari ini ujan
                        S  : Saya tidak datang ke rumahmu

Silogisme alternatif
         Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative
         Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
         Contoh
           
            PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
                        PK: Boim berada di Bandung
                        K  : Boim tidak berada di Bogor


Entimen
         Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
         Rumus:
            C=B karena C=A









           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar