Senin, 01 Desember 2014

PEMBENTUKAN PERUT SIXPACK

PEMBENTUKAN PERUT SIXPACK

Semua pria pasti ingin mempunyai perut yang ideal agar terlihat lebih sempurna. Dengan banyak cara yang dilakukan oleh kaum lelaki untuk mendapatkan hasil tubuh yang maksimal. Mulai dengan cara yang alami dan ada juga dengan cara mengkonsumsi obat perangsang untuk membentuk otot badan. Dengan cara lain, apakah ada cara lain untuk mendapatkan hasil tubuh yang ideal yang didambakan oleh setiap lelaki?
Berikut ini akan dijelaskan cara mudah untuk membentuk perut sixpack:

1.      meminum  air putih dipagi hari

Minumlah setidaknya 2 gelas air putih setelah anda bangun dari tidur pada pagi hari.Karena dapat meningkatkan kerja metabolisme tubuh hingga sebesar 24%. Bagi  anda yang ingin membentuk tubuh yang ideal, air juga sangat bermanfaat dalam membantu proses pembentukan dengan minum yang cukup setiap hari.

2.      Latihan kardio

Hal yang cukup penting dalam program pembentukan badan adalah dengan cara mengurangi lemak dibagian perut anda. Dengan melakukan latihan kardio lakukan latihan beban terlebih dahulu. Maka dengan latihan ini tubuh anda akan dapat membakar lemak.

3.      Rutin melakukan sit-up
Lakukan sit-up dipagi hari setelah bangun tidur dengan keadaaan perut kosong, karena akan membantu pembentukan otot perut bagian bawah. Lakukan selama 3 set 15 repetisi.

4.      Mengatur pola makan
Pola makan adalah salah satu kunci utama untuk pembentukan otot.  Untuk mendapatkan perut yang ideal kurangilah asupan kalori, gula, dan karbohidrat sederhana serta lemak.
Makan lah 5 hingga 6 kali dalam sehari dengan makanan yang kaya akan protein seperti:
·         Dada ayam
·         Ikan tuna
·         Daging tanpa lemak
·         Kacang-kacangan
·         Susu kedelai
·         Whey protein


5.      Istirahat secara teratur


Dengan melakukan istirahat yang cukup maka metabolisme dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Waktu istirahat yang baik adalah 7 sampai 8 jam dalam sehari. Sehingga pertumbuhan otot akan lebih maksimal lagi.

Kamis, 20 November 2014

kasus kemiripan produk

MAKALAH
PRILAKU KONSUMEN




Disusun oleh

NAMA            : RIFY FADLIN ANTHONY
KELAS           : 3EA02
NPM               : 16212366    
                                               
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA



     BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang masalah
                
       Globalisasi pasar ditandai dengan adanya perdagangan bebas antara produsen dan konsumen baik dalam negeri maupun luar negeri . produk-produk yang ditawarkan dalam perdagangan bebas begitu beragam sehingga menyulitkan para produsen dalam merebut pangsa pasar, salah satu contohnya adalah produk-produk makanan,minuman,pakaian, elektronik dan sebagainya. Konsumen terkadang bingung dalam memilih merek sehingga yang akan dijadikan pertimbangan konsumen adalah ekuitas merek tersebut. Produsen sebagai pembuat barang harus menyadari bahwa produk merupakan benda mati , sedangkan  yang memberi arti penting dari suatu produk adalah merek, sehingga suatu merek sangat penting untuk dikelola sehingga para konsimen akan selalu loyal akan produk tersebut.  Merek memiliki kemampuan sehingga tanda yang dapat.membedakan  hasil perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain di dalam pasar baik untuk barang atau jasa yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
            Fungsi merek tidak hanya sekedar untuk membedakan suatu produk dengan produk yang lain, melainkan juga berfungsi sebagai aset perusahaan yang tidak ternilai harganya, khusus nya untuk merek-merek yang berpredikat terkenal. Perusahaan dalam memperkenalkan produksi suatu barang yang diproduksinya harus menggunakan merek, merek mempunyai peranan yang sangant penting bagi pemilik suatu produk hal ini disebabkan oleh fungsi merek itu sendiri untuk membedakan suatu barang atau jasa dengan barang dan atau jasa lainnya yang mempunyai kriteria dalam kelas barang dan atau jasa sejenis yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Membangun loyalitas konsumen , melalui merek-merek dapat dilakukan melalui dengan cara melakukan strategi pemsaran berupa pengembangan produk kepada masyarakat  pemakai atau kepada masyarakat konsumen. Dimana kedudukan suatu merek dipengaruhi oleh baik atau tidaknya mutu suatu braang yang dihasilkan oleh perusahaan yang dimiliki merek tersebut.

                     BAB II
PEMBAHASAN

KASUS KEMIRIPAN ANTARA PRODUK OREO DAN ORIORIO

kemiripan suatu merek produk bukan hal yang sulit kita jumpai sehari-hari. Banyak sekali merek-merek memiliki kesamaan bentuk warna ciri dan sebagainya.tentunya kemiripan merek biasanya karena dengan membentuk merek yang mirip dengan suatu merek yang terkenal yang banyak dipilih masyarakat akan mendompleng jumlah penjualan produk.apakah hal ini dapat dibenarkan dalam hukum,pertanyaan tersebut akan terjawab dengan melihat contoh kasus kemiripan OREO dan ORIORIO
terkait kemiripan merek keduanya, dalam undang-undang nomor 15 tahun 2001 telah pula diatur ketentuan merek sedemikian rupa dalam pemeriksaan pendaftaran merek untuk mencegah hal tersebut terjadi, namun pada praktiknya masih sering muncul beberapa masalah dalam pemeriksaan merek yang menyebabkan adanya kesamaan atau kemiripan merek.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMIRIPAN DALAM MEREK
           
     Merek dapat berfungsi sebagai gambaran jaminan kepribadian (individual) dan reputasi barang atau jasa hasil usahanya tersebut sewaktu diperdagangkan.salah satu masalah yang sering di hadapi yaitu tentang pemalsuan merek dan kemiripan dalam merek. Pemalsuan merek merupakan penggunaan tanda yang berupa gambar,nama,kata-kata,huruf-huruf,angka-angka,susunan warna , atau kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki kesamaan pada pokoknya dan keseluruhannya yang digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.faktor-faktor yang menyebabkan suatu merek memiliki kemiripsn dengan produk yang lain yaitu:
1.      Mengangkat nilai jual suatu barang dengan meniru produk lain yang sejenis untuk mendapatkan keuntungan besar.
2.          Lemahnya aturan mengenai merek dalam hal ini undang-undang nomor 15 tahun 2011 tentang merek khususnya penafsiran terhadap pasal 6 syat 1 sehingga memberikan kesempatan kepada setiap orang atau badan usaha untuk meniru produk lain sejenis.
3.      Lemahnya kesadaran untuk mendaftarkan merek hasil karya atau produksi.
4.      Lemahnya kesadaran hukum masyarakat untuk menghargai merek hasil karya orang lain.

BAB III
KESIMPULAN

Sebagai konsumen kita pastinya telah menjumpai berbagai merek produk-produk yang merupakan kebutuhan kita sehari-hari dari mulai produk makanan, minuman, kebersihan, peralata, elektronik dan banyak lainnya yang bisa diktakan kita tidak terlepas dari produk dan merek. Kita juga disajikan banyak pilihan merek dengan variasi ciri dan kualitas yang melekat didalamnya, bahkan kita jumpai beberapa diantaranya memiliki kesamaan atau kemiripan merek dalam tulisan,kemasan, dan bentuknya. Sehingga para konsumen harus lebih teliti dalam hal memilih produk makanan. Yang banyak kita jumpai di toko-toko tersebut.

DAFTAR PUSTAKA




Rabu, 19 November 2014

segmentasi

MAKALAH
PRILAKU KONSUMEN
(SEGMENTASI)


Disusun oleh

NAMA            : RIFY FADLIN ATHONY
KELAS           : 3EA02
NPM               : 16212366
                                               

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA

      


       BAB I
PENDAHULUAN

1.1  latar belakang masalah

Pada hakekatnya setiap perusahaan yang menjual barang dan jasa hendaknya perlu melakukan segmentasi pasar market segmentation. Lalu timbul suatu pertanyaan. Apa definisi atau pengertian segmentasi pasar (market segmentation)? dan apa pula tujuan segmentasi pasar (marketing segmentation) itu? Morrison memberikan definisi atau pengertian tentang market segmentation (segmentasi pasar) dengan mengatakansebagai berikut : “Market segmentation is the division of the overall market for a service into groups with common characteristics” Atau dalam terjemahan bebasnya (bahasa Indonesia) dikatakan bahwa segmentasi pasar (market segmentation) merupakan pembagian dari keseluruhan pasar untuk suatu pelayanan dalam kelompok-kelompok dengan karakteristik umum. Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing) untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Yang dimaksud dengan target pemasaran (Marketing Target) di atas adalah jenis konsumen yang dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket outbound tour. Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran (marketing) yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran (marketing) yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi (segmentattion) mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar (market segment) mana yang menjadi target pasar (market target)? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara


BAB II
PEMBAHASAN


SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembelian yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

FAKTOR PENETAPAN
Dalam penetapan segmentasi pasar, terdapat beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
Dasar–dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
·         Variabel geografi
Variabel tersebut, antara lain: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim
·         Variabel demografi
Variabel tersebut, antara lain: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll.
·         Variabel psikologis
Variabel tersebut, antara lain: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel tersebut, antara lain: manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

Dasar–dasar segmentasi pada pasar industri
·         Tahap 1, yaitu menetapkan segmentasi makro, yakni pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
·         Tahap 2, yaitu sikap terhadap penjual, ciri–ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
SYARAT
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
·         Dapat diukur
·         Dapat dicapai
·         Cukup besar atau cukup menguntungkan
·         Dapat dibedakan
·         Dapat dilaksanakan

TINGKAT
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
·         Pemasaran massal
  • Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
  •  Pemasaran segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
  •  Pemasaran ceruk  (marketing niche) berfokus pada sub-group di dalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu grup yang didefiniskan dengan lebih sempit.
  •  Pemasaran mikro  Praktik penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.


MANFAAT
Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
·        Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.

 Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada dasarnya segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembelian yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 22 Oktober 2014

GAYA HIDUP KONSUMEN

Makalah
Prilaku konsumen
(Gaya hidup)






NAMA      : RIFY FADLIN ANTHONY
NPM          : 16212366
MATKUL : PERILAKU KONSUMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA








Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt atas berkat dan rahmatnya saya dapat meyelesaikan makalah ini dengan membahas tentang  Gaya Hidup dikalangan masyarakat pada zaman .Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari pengajar matakuliah prilaku konsumen.
Dalam penyusunan maklah ini saya merasa masih banyak kekurangan –kekurangan pada pada tekhnis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat  saya harapkan demi peyempurnaan penyusunan makalah ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga Allah swt memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang memberikan bantuan dalam penyempurnaan makalah ini  dan dapat dijadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Aminnn








DAFTAR ISI

Kata pengantar            ............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1  latar belakang masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Budaya asing di Indonesia                         .....................................................
2.2dampak negatif budaya asing bagi remaja ....................................................
2.3 Pendapat para masyarakat tentang budaya asing             ..........................................
            BAB III PENUTUP
                        3.1 Kesimpulan           .......................................................................................
                        3.2 Daftar Pustaka      .......................................................................................



                                                           BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang masalah
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran tekhnologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.

Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negZatif


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  BUDAYA ASING DI INDONESIA
Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua), ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidak mampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran asusila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidak mampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.
Yang menjadi sebuah persoalan ialah para remaja kita tidak melakukan filterisasi terhadap hal-hal asing yang mereka ketahui, akan tetapi tanpa berpikir panjang mereka langsung menjiplak dan menerapkan nila-nilai kebudayaan asing yang masuk tersebut kedalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti minum - minuman keras, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan hal-hal negative lainnya.  Dan yang lebih anehnya, budaya tersebut telah diikuti oleh sebagian remaja Indonesia. Fakta telah menunjukkan bahwa dalam satu decade ini sedikitnya Jutaan remaja kita telah menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Selain itu Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Data-data yang lain juga menyebutkan bahwal lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita. Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan dari remaja bahwa:
a.       Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
b.      Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
c.       Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
d.      Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja   perempuan.
e.       Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Di indonesia norma kesopanan hampir tak dikenal karna banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia. Tidak semua budaya asing membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke indonesia. Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.


2.2  Dampak negatif budaya asing bagi remaja
Dampak negatif dari masuk nya budaya asing ke Indonesia apat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia, serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah. Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya, dipastikan lagi masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat kebudayaan Indonesia kedepan.

1.      masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya biasanya meniru perilaku yang buruk
2.      adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
3.      Bebasnya setiap orang mengakses ataupun menggunakan teknologi, maka dengan mudah juga terjadi penyalahgunaan fungsi dari teknologi tersebut
4.      Teknologi yang tidak akan ada habisnya, akan membuat para penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu mengupdate teknologi yang mereka miliki ataupun penggunaan teknologi komunikasi yang makin meluas hal ini akan berakibat terhadap pemborosan biaya
5.      Pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin menyebabkan polusi udara sehingga memperparah pemanasan global
6.      menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.
Contohnya:
jika dalam penggunaan teknologi tidak dapat digunakan dengan benar dan sebaik-baiknya maka  tentunya akan menjadi sangat berbahaya bahkan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebagai contoh yaitu, penipuan, perjudian, kejahatan dunia maya dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia haruslah selektif dalam memilih hal yang baik dan jangan merugikan diri sendiri serta orang lain.
2.3
Positip dan negatip !!!!! 

Setiap kelompok masyarakat atau bangsa mempunyai budaya sendiri sendiri. Setiap budaya satu bangsa akan mempunyai sisi baik dan buruk sehingga sangat naif kalau kita mengklaim mempunyai budaya yang luhur.atau memberi stigma bahwa budaya barat itu jelek, berbahaya, negatip harus diwaspadai, dsb. 

Contoh sisi negatip budaya kita : 
- penganut aliran jam karet, 
- budaya korupsi 
- tidak mempunyai budaya malu 
- tidak mau mengaku bersalah tapi mencari kambing hitam. 
- SELALU BERPRASANGA NEGATIP TERHADAP BUDAYA BARAT. 

Contoh sisi positip budaya barat : 
- menghargai waktu dan tepat waktu, 
- berlaku disiplin, 
- budaya antri, 
- budaya bersih, 
- budaya sadar lingkungan, 
- statistics minded, dsb 

Proses akulturasi atau "rembesan budaya" sedang terjadi dan akan terus berjalan. 
Marilah kita terima proses ini dengan berpikir positip dengan harapan masyarakat dapat menyerap unsur budaya positip mereka dapat memperbaiki unsur budaya kita yang negatip. 
Memang kita perlu cemas dengan rembesan budaya yang negatip. Disini perlu kita persiapkan filter filter yang efektip yaitu moral agama.





BAB III
PENUTUP

3.1Penutup

Untuk mengatasi pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan karena adanya peradaban global dapat memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi adopsi budaya asing yang produktif dan bernilai positif.Pembangunan moral bangsa yang mengedepankan nilai-nilai yang positif seperti kemandirian, amanah, kedisiplinan, kejujuran, etos kerja, gotong royong, toleransi, tanggung jawab dan rasa malu. Dengan aktualisasi nilai moral dan agama ,transformasi budaya melalui adaptasi dan adopsi nilai-nilai budaya asing yang positif guna memperkaya budaya bangsa, revitalisai dan reaktualisasi budaya-budaya lokal yang bernilai luhur.

3.2 Daftar ISI