ETIKA BISNIS
(IKLAN DAN PROMOSI XL)
NAMA : RIFY FADLIN ANTHONY
KELAS :
4EA02
NPM : 16212366
Universitas
Gunadarma
Fakultas
Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era sekarang banyak
perusahaan yang melakukan promosi seperti: media cetak, baliho, media
elektronik,televisi dan masih banyak lagi. Promosi merupakan satu variabel
didalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam
pemasaran produk atau jasanya. Jenis promosi atau promosional mix menurut
William J. Stanton dalam Basu Swasta dan Irawan (1990:349) adalah kombinasi
strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling,
dan alat promosi yang lain.ada pula yang mempromosikan dengan cara tidak lazim
atau tidak beretika.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Iklan XL
Banyak sekali iklan di indonesia yang
melanggar etika periklanan baik iklan media maupun televisi.salah satunya
adalah iklan Provider XL (Menggunakan kata TERMURAH).
Seharusnya iklan ini tidak menggunakan
kata TERMURAH, karena kata-kata yang berawalan “Ter, paling, nomer satu, top”
ini bentuk iklan yang tidak beretika karna isi iklan dalam bentuk bahasa dan
bisa berpreseden fitnah terhadap produk yang lain.Selain itu pada iklan XL ini
mereka memakai kata “GRATIS” yang berkonotasi tanpa bayar, karena sebenarnya
konsumen harus membayar biaya-biaya yang lain.XL Menggebrak riuhnya perang
tarif dengan Endorser monyet.fungsi utamanya sebagai stopping power. Apakah tidak
kontraproduktif? Menggunakan endorser perempuan cantik atau lelaki ganteng
sebagai bintang iklan sudah jamak dilakukan oleh para pengiklan. Tapi,
menampilkan binatang sebagai endorser, mungkin boleh dibilang baru di dunia
periklanan Indonesia. Gaya inilah yang dilakukan operator seluler XL ketika
mempromosikan produk prabayarnya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kritik dan Saran
Janganlah membuat iklan dan promosi yang
tidak lazim atau tidak beretika.bisa juga iklan yang dibuat bisa menyinggung
perusahaan lainnya.bikin promosi yang beretika dan diterima oleh orang-orang
tanpa menyinggung perusahaan lain.
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar