Minggu, 30 Maret 2014

kasus korupsi wawan

Kasus korupsi wawan
Terdakwa kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Lebak dan Pemilihan Gubernur Banten Tubagus Chaeri Wardana Chasan alias Wawan hari ini (27/3) kembali menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Agenda sidang hari ini adalah pemeriksaan saksi-saksi.
Penasehat hukum Wawan, Pia Akbar Nasution menyatakan, ada tiga saksi yang akan dihadirkan pada persidangan itu.  "Ada tiga saksi, Amir Hamzah, Kasmin dan Deni Saputra," Amir Hamzah dan Kasmin merupakan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Lebak yang diusung Partai Golkar. Sedangkan Deni Saputra merupakan pengawal sekaligus tim sukses Amir-Kasmin.
       Seperti diberitakan, dalam Pilkada Lebak, Wawan yang juga adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah didakwa memberikan duit Rp 1 miliar untuk memenuhi permintaan Akil Mochtar yang kala itu menjadi Ketua MK. Tujuannya agar permohonan pasangan Amir-Kasmin untuk menggelar pemungutan suara ulang (PSU) dikabulkan MK.Selain Pilkada Lebak, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi juga mendakwa Wawan memberi uang Rp 7,5 miliar kepada Akil sebagai hakim konstitusi. Duit ini untuk mengamankan kemenangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno pada Pilgub Banten tahun 2011 yang digugat di MK.

Namun, Wawan mengaku tidak memiliki kepentingan dalam Pilkada Lebak. Suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu menyebut Amir Hamzah sebagai pihak yang berkepentingan dalam Pilkada Lebak.

pemilihan umum untuk indonesia

KATA PENGANTAR
puji syukur saya panjatkan ke khadirat allah swt berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “pemilihan umum " untuk indonesia” makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari mata kuliah pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
 Dalam penyusunan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan kekurangan pada teknis penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun.untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan dalam penulisan makalah ini demi penyempurnaan penyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih  yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepatb waktu akhirnya saya berharap semoga allah memberikan imbalan yang setimpal kepada rekan yang yelah memberikan bantuan ,dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah aminn yaa robal alamiin

                                                                                                Depok, 23 maret 2014
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      Penyusun




PENDAHULUAN
1.Latar belakang

a)     Harus ada langkah mengsosialisasikan dan mendiskusikan berbagai tokoh yang berpotensial
b)    Karna presiden adalah jabatan yang sangat penting,maka harus sudah mendiskusikan kemungkinan putra putri indonesia menjadi presiden periode 2014-2019
c)     Indonesia sangat membutuhkan calon presiden yang terbukti dan konsekuensi dalam berkata dan bertindak

2. rumusan masalah
a)     bagaimana cara sistem pemilihan umum di indonesia
b)    pengertian pemilu
c)     hilang nya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik

3. tujuan
a)     untuk mendapatkan nilai softkill kewarganegaraan
b)    ilmu yang berguna bagi umum tetntang pemilihan presiden 2014
c)     memperbanyak  pengetahuan politik di indonesia
    



PEMBAHASAN
1.Bagaimana cara sistem pemilihan umum di indonesia
  Pemilihan umum ialah suatu proses pemiliha orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu, seperti presiden, wakil presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai yang paling sederhana atau paling kecil yaitu kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, pemilihan umum juga dapat berarti proses mengisi jabatan –jabatan tertentu. Pemilu merupkan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuasif ( tidak memaksa) dengan melakuka kegiatan retorika, hubungan kemasyarakatan, komunikasi massa, lobbying, dan lain-lain. Dalam Negara demokrasi propaganda dan agitasi sangat dikecam, namun dalam kampanye PEMILU, teknik agitasi dan propaganda banyak juga dipakai oleh oleh para kandidat sebagai komunikator.
        
          Biasanya para kandidat akan melakukan  kampanye sebelum pemungutan suara dilakukan selama selang waktu yang telah dientukan. Dalam kampanye tersebut para kandidat akan berusaha menarik perhatian masyarakat secara persuasif, menyatakan visi dan misinya untuk memajukan dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Dalam ilmu politik dikenal berbagai macam system pemilihan umum dengan berbagai variasinya, akan tetapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok, yaitu :
a)      Single member constituency ( satu daerah pemilihan memilih satu wakil; biasanya disebut system distrik )
b)      Multy member constituency ( satu daerah pemlihan memilih beberapa wakil ; biasanya dinamakan system perwakilan berimbang atau system proporsional ).



2. Pengertian Pemilu
 Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap 5 tahun sekali.
Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik
Hasil survei yang dilakukan Centre for strategic and International Studies (CSIS) menyatakan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik saat ini sangat rendah ,hanya 22,4 persen responden menilai partai politik memiliki kinerja yang baik, sisanya menilai sebaliknya. Dukungan terhadap partai politik turun dibandingkan dengan pemilu 2009. hal tersebut dikarenakan saat ini partai politik bukanlah institusi yang menjadi saluran buat aspirasi publik ke pemerintah, tetapi partai politik lebih menjadi alat buat elit-elit politik untuk mencapai kekuasaaan dan menguasai sumber daya alam yang ada. Survei ini dilakukan secara acak bertingkat pada 16 hingga 24 Januari 2012 terhadap 2117 responden di 33 provinsi.
Hasil survei CSIS juga menunjukan, saat ini masyarakat menilai kinerja pemerintahan di tiga bidang yang menjadi perhatian publik yaitu penegakan hukum, pengentasan dari kemiskinan dan pemberantasan korupsi sangat lemah. Yang kita temukan justru semua orang yang tidak mendukung partainya di tahun 2009, hari ini menjadi orang-orang yang tidak punya pilihan. Sebenarnya didalam sistem demokrasi itu partai punya tugas dua arah, pertama, dia menjadi corong untuk mensosialisasikan keputusan-keputusan dari atas ke bawah, kemudian di sisi lain dia juga menjadi saluran aspirasi dari bawah untuk disampaikan kepada pemerintah maupun elit-elit. Saya kira itu fungsi sentral dari partai. Hari ini dua-dua fungsi ini tidak berjalan. Mereka betul-betul hanya dijadikan alat untuk mencapai kekuasaaan.







Penutup

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan yang dibahas yang diatas mengenai pemilihan presiden atau partai di indonesia adalah bagaimana kita menentukan pilihan partai yang tepat demi prospek pemerintahan kedepannya lebih baik . maka dari itu di harapan kepada warga indonesia agar dapat menentukan pilihannya dengan sebaik baiknya dengan menggunakan hak suara kita dalam berdemokrasi secara langsung, demi kemajuan, kemakmuran menjadikan negara indonesia lebih baik lagi dari tahun tahun sebelumnya.


Daftar pusaka
http://blogging.co.id/pengertian-pemilu-di-indonesia